Sunday, 2 November 2014

Listrik Sumsel Disuplai Tetangga

20:16 Posted by Unknown No comments

PALEMBANG - Krisis listrik di Provinsi Sumatera Selatan benar-benar parah. Petinggi PT PLN Wilayah S2JB (Sumsel, Jambi, dan Bengkulu) yang selama ini berkoar kalau pemadaman listrik (blackout) lantaran kerusakan PLTGU AGP Borang kapasitas 150 MW dan gangguan transmisi 150 KV Bukit Asam-Lahat pengantar 1 dan 2, ternyata menutupi sejumlah permasalahan listrik lain.

  Faktanya, pembangkit lain yakni PLTG Borang 100 MW sudah tak beroperasi sejak 13 Oktober lalu. Penyebabnya karena terhentinya pasokan gas. “Memang ada masalah dengan pasokan gas di PLTG Borang. Kami sudah lakukan negosiasi dengan pihak terkait yang memasokkan gas untuk tambah pasokannya dan percepat negosiasi gas tersebut. Kendala akibat pasokan gas ini sudah ada sejak 13 Oktober lalu,” ungkap General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) saat rapat dengan Gubernur Alex Noerdin di Griya Agung, kemarin.

Paranai menjelaskan, PLTG Borang tidak mendapatkan pasokan gas lantaran secara kontraktual gas habis. “Tapi, terhitung Minggu sore (kemarin) sudah mendapatkan pasokan gas dari PT Medco Energi. PLTG Borang bisa beroperasi kembali dan memasok listrik untuk masyarakat Sumsel. Kita jamin tak ada lagi pemadaman.”

Ia menjelaskan, beban puncak listrik di Palembang, sekitar 460 MW. Sedangkan beban puncak Sumsel sekitar 730 MW. “Gas dari PT Medco Energi tersebut akan mengalir secara bertahap. Hari ini (kemarin) 8-10 mmbtu sehingga bisa mengoperasikan mesin PLTG sebesar 50 MW. Besok (hari ini, red) direncanakan 18 mmbtu dan bisa mengoperasikan 100 MW PLTG Borang.”

Paranai mengungkap masalah listrik Sumsel ini teratasi berkat peran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang turun tangan mengatasi debottlenecking birokrasi. Sekaligus menginstruksikan agar kebutuhan gas untuk PLTGU Borang tersebut dipenuhi.

“Kami juga berterimakasih dengan PT Medco Energi atas kesediaannya mengalirkan gas, meskipun masalah administrasi kontrak belum bisa dilakukan hari ini (kemarin) dan akan menyusul dilakukan esok hari (hari ini),” jelasnya.

Lanjut Paranai, pihaknya membutuhkan waktu dalam memperbaiki semua kekacauan yang terjadi pada pembangkit dan jaringan listrik. Apalagi, gangguan transmisi Bukit Asam-Lahat pengantar 1 dan 2, mengakibatkan sistem Sumbagsel dan Sumbagteng terpisah sehingga penghantar Bukit Asam-Baturaja trip dan terjadi blackout di seluruh penyulang di Area Palembang. “Butuh waktu lama untuk pemeliharaan transmisi Bukit Asam-Lahat itu.” 

Dikatakan, terjadi juga gangguan karena ketidaksiapan PLTG LM2000. Di samping,  PLN juga kesulitan dalam mengalirkan pasokan listrik. “Terjadi overload akibat ketidakbersihan ROW (right of way). Itu karena adanya tanam tumbuh (pohon) yang menghalangi. Kami sudah lakukan pemeliharaan baik di jaringan berkapasitas muatan kecil maupun besar. Namun, memang tanam tumbuh terus terjadi dan butuh perhatian besar dari semua pihak agar jaringan listrik tetap aman,” ungkapnya.

Jika semua kendala yang ada tidak segera diperbaiki, tambah dia, butuh waktu 1-2 bulan untuk perbaikan. Karenanya, sudah ada beberapa solusi yang disiapkan. Antara lain,  mencari  cadangan pembangkit listrik tambahan dalam waktu dekat.

Ke depan, Sumsel akan mendapat tambahan suplai listrik dari beberapa pembangkit. Dari Sumsel sendiri seperti pembangkit di Gunung Megang dengan tegangan sebesar 40 MW dan Inderalaya 5 MW segera masuk sistem.

Selain itu, ada tambahan daya listrik dari luar Sumsel yakni PLTA Singkarak dan Maninjau di Sumatera Barat sebesar 120 MW. “Terpaksa disuplay provinsi tetangga.” Tambah Paranai, pihaknya minta suplai listrik dari luar Sumsel karena di daerah tersebut sudah hujan dan PLTA-nya berfungsi dengan baik. “Sumsel ini bukan hanya gunakan listrik untuk Sumsel sendiri namun juga untuk Lampung. Jika tidak Lampung akan parah tidak mendapat listrik,” jelasnya.

Solusi ke depan? Kata Paranai, pihaknya akan melakukan strategi jangka panjang dengan membuat proyek baru. Yakni, sewa Keramasan 50 MW. Ini sama halnya dengan di Banjar Sari dan Keban Agung. “Langkah ini akan memperkuat PLN dalam mendapatkan sumber listrik, apalagi jika pembangkit di Sekayu dan Tebing Tinggi diaktifkan. Sumsel sangat membutuhkan pembangkit yang menghasilkan cadangan listrik dari enam pembangkit saat ini. Nantinya di Keban Agung akan dimaksimalkan untuk menyuplai 400 MW,” bebernya.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengeluhkan banyaknya gangguan jaringan listrik selama beberapa hari belakangan. “Banyak permasalahan Sumsel. Mulai dari asap, air hingga listrik yang sering padam. Dampaknya, cukup serius. Hampir semua pelayanan menjadi terganggu, seperti rumah sakit, pemerintahan hingga masyarakat yang mengeluh.”

Alex menyebut, kondisi yang terjadi sekarang sudah termasuk dalam kategori di atas luar biasa meski telah dilakukan sejumlah upaya. “Sementar teratasi karena mendapatkan suplai gas dari Medco. Selain itu, dapat tambahan suplai listrik 120 Megawatt (MW) dari PLTA Singkarak dan Maninjau. Kebetulan karena hujan sudah mulai terjadi di sepanjang Sumatera Tengah, kedua danau itu meningkat debit airnya, dan membuat over suplai. Tambahan lain juga disokong dari Gunung Megang 40 Megawatt dan lima dari Indralaya,” tegas Alex.
Dengan tambahan tersebut, Alex menjamin jika mulai tadi malam, tidak akan ada lagi pemadaman listrik. “Saya juga instruksikan seluruh bupati dan wali kota untuk membentuk tim patroli bersama PLN setempat untuk mengawasi jalur transmisi, mengingat jalur ini sangat rawan. “Bisa saja ada pohon atau halangan yang mengganggu. Intinya, Pemprov Sumsel siap membantu untuk penyelesaian masalah ini, terlebih dalam dua bulan ke depan kita bakal menggelar dua event yang cukup penting,” pintanya.

Berdasarkan laporan yang ia terima, tambah Alex, terjadi sejumlah kerusakan di PLTGU yang bisa menyuplai listrik sebesar 150 MW di Borang. Kondisi ini baru bisa beroperasi normal dalam kurun waktu satu hingga dua bulan ke depan. “Jangan lagi dimarahi PLN itu. Saya sudah ambil alih. Yang jelas saat ini, bagaimana caranya supaya tidak terjadi lagi, dengan menyiapkan cadangan dari Sumsel,” ungkapnya.

Alex menanggapi pernyataan GM PLN atas keyakinan tidak terjadi pemadaman lagi dengan bercanda. Ia akan menggantung GM PLN jika janjinya tak terbukti. “Untuk GM-nya butuh tali yang spesial karena badannya besar, kalau masih padam listrik saya gantung PLN,” tandasnya. 

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sudah meminta  pihak-pihak terkait untuk mengatasi krisis listrik di Sumsel.  “Saya telah menghubungi dirut PT PLN (Persero), Dirjen Migas Kementerian ESDM, dan Plt Kepala SKK Migas. Saya perintahkan  pasokan gas panas bumi segera dialirkan ke Borang.”

  Menurut Sudirman, itu adalah bagian dari solusi cepat untuk mengatasi masalah atau debottlenecking. Jika diperlakukan biasa atau business as usual, maka kerugian masyarakat Sumsel akan semakin besar.
Kepada Pertamina EP, mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) itu, meminta agar tetap mengalirkan gas buminya ke Borang. Segala sesuatu terkait formalitas (paper work) bisa dikerjakan hari ini di bawah koordinasi SKK Migas.    

Plt Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko menambahkan, tadi malam gas untuk Borang sudah dialirkan. “Kebutuhan untuk pembangkit ini sendiri adalah sekitar 25 mmbtu.  Sekarang sudah start up,” katanya.


0 comments :

Post a Comment