PALEMBANG -
Semakin mahal dan langkanya lahan di perkotaan, menyebabkan
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) memilih tinggal di pinggiran kota yang harganya
terjangkau. Akibatnya, masyarakat menjadi kurang produktif dan harus
mengeluarkan biaya lebih untuk menjangkau tempat kerja. Untuk itu pihak
Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) ke depan bakal memfokuskan pada
pembangunan rumah susun sebagai jalan keluar bagi MBR.
Itu melalui program FLPP yang sudah
dijalankan sejak 2010 lalu. “Program FLPP memberikan bantuan pembiayaan melalui
bank pelaksana kepada MBR. Hingga saat ini MBR yang sudah menikmati kucuran KPR
FLPP sebanyak 309.900 unit rumah senilai Rp13,3 trilun,” kata Nyoman Suida, staf
ahli Kemenpera usai pembukaan pameran perumahan “Rumah Rakyat Expo 2014” di
Ampera Convention Center, kemarin (20/9).
Nah, per 31 Maret 2015 nanti, kata dia,
rencananya FLPP di kota besar bakal diterapkan ke Rusunawa. “Hal ini agar
kebutuhan rumah bagi MBR di kota besar terpenuhi,” katanya.
Selain fokus ke Rusunawa, lanjut Nyoman,
juga bakal ada kebijakan larangan alih fungsi lahan produktif di kota besar.
“Hal-hal tersebut diatur dalam Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat No 3 dan No 4 Tahun 2014. Memang kebijakan ini tidak
serta merta diterima. Rencananya akan kita terapkan di kota besar termasuk
Palembang. Namun untuk percontohan mungkin Jakarta dulu,” sambungnya.
Untuk itulah, pada tahun ini Kemenpera
melalui Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP) menggelar kembali pameran perumahan di
11 kota di Indonesia. Untuk Kota Palembang digelar 9 hari (20-28 September).
Melalui pameran ini masyarakat bisa mendapatkan informasi pembiayaan perumahan
yang terjangkau melalui penyediaan KPR Sejahtera FLPP atau rumah murah bagi
MBR, bekerja sama dengan bank pelaksana dan pengembang perumahan lokal.
“Pameran akan fokus kepada KPR FLPP atau
rumah murah. Banyak penawaran serta kemudahan untuk masyarakat yang ingin
membeli rumah selama pameran,” ujarnya lagi.
Budi Hartono, Direktur Utama PPP Kemenpera
menambahkan jumlah backlog perumahan saat ini diperkirakan mencapai 15 juta
unit. Untuk itu pameran ini diharapkan bisa memfasilitasi masyarakat memiliki
rumah. “Kita ingin masyarakat tahu ada program KPR berbunga rendah, tanpa DP
atau DP ringan, bebas PPN, bebas premi asuransi dan angsuran sampai 20 tahun,”
ungkap Budi.
Ditarget selama pameran, jumlah pengunjung
bisa mencapai 27 ribu dengan seribu unit rumah terjual. Sementara untuk nominal
pembiayaan sebesar Rp100 miliar. Ditambahkan Adib Sofyan, PIC PT RAM
Comunication selaku penyelenggara pameran, pihaknya menyiapkan 75 stand diikuti
58 developer dan 9 bank pelaksana serta satu dari Bapetarum.
Dipilihnya lokasi Ampera Convention Center
karena berada di pusat kota Palembang. “Masyarakat mudah menjangkau kawasan BKB
dari segala penjuru,” ujarnya.
Kemarin, pameran tersebut dibuka langsung
oleh staf ahli Kemenpera Nyoman Suida, Dirut PPP Budi Hartono, Asisten Ekonomi
dan Pembangunan Pemprov Sumsel Ruslan Bahri, Staf Ahli Pemkot Palembang
Sudirman Teguh.
Hadir Wakil Ketua DPP REI Pusat Ir Murod,
Ketua DPD REI Sumsel Ali Syakban, serta para direktur developer dan manager
bank-bank pelaksana.
0 comments :
Post a Comment