Sunday, 21 September 2014

2015, Fokuskan Rusunawa

20:30 Posted by Unknown No comments


PALEMBANG - Semakin mahal dan langkanya lahan di perkotaan, menyebabkan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memilih tinggal di pinggiran kota yang harganya terjangkau. Akibatnya, masyarakat menjadi kurang produktif dan harus mengeluarkan biaya lebih untuk menjangkau tempat kerja. Untuk itu pihak Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) ke depan bakal memfokuskan pada pembangunan rumah susun sebagai jalan keluar bagi MBR.

    Itu melalui program FLPP yang sudah dijalankan sejak 2010 lalu. “Program FLPP memberikan bantuan pembiayaan melalui bank pelaksana kepada MBR. Hingga saat ini MBR yang sudah menikmati kucuran KPR FLPP sebanyak 309.900 unit rumah senilai Rp13,3 trilun,” kata Nyoman Suida, staf ahli Kemenpera usai pembukaan pameran perumahan “Rumah Rakyat Expo 2014” di Ampera Convention Center, kemarin (20/9).

    Nah, per 31 Maret 2015 nanti, kata dia, rencananya FLPP di kota besar bakal diterapkan ke Rusunawa. “Hal ini agar kebutuhan rumah bagi MBR di kota besar terpenuhi,” katanya.
    Selain fokus ke Rusunawa, lanjut Nyoman, juga bakal ada kebijakan larangan alih fungsi lahan produktif di kota besar.

    “Hal-hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No 3 dan No 4 Tahun 2014. Memang kebijakan ini tidak serta merta diterima. Rencananya akan kita terapkan di kota besar termasuk Palembang. Namun untuk percontohan mungkin Jakarta dulu,” sambungnya.

    Untuk itulah, pada tahun ini Kemenpera melalui Pusat Pembiayaan Perumahan (PPP) menggelar kembali pameran perumahan di 11 kota di Indonesia. Untuk Kota Palembang digelar 9 hari (20-28 September). Melalui pameran ini masyarakat bisa mendapatkan informasi pembiayaan perumahan yang terjangkau melalui penyediaan KPR Sejahtera FLPP atau rumah murah bagi MBR, bekerja sama dengan bank pelaksana dan pengembang perumahan lokal.

    “Pameran akan fokus kepada KPR FLPP atau rumah murah. Banyak penawaran serta kemudahan untuk masyarakat yang ingin membeli rumah selama pameran,” ujarnya lagi.

    Budi Hartono, Direktur Utama PPP Kemenpera menambahkan jumlah backlog perumahan saat ini diperkirakan mencapai 15 juta unit. Untuk itu pameran ini diharapkan bisa memfasilitasi masyarakat memiliki rumah. “Kita ingin masyarakat tahu ada program KPR berbunga rendah, tanpa DP atau DP ringan, bebas PPN, bebas premi asuransi dan angsuran sampai 20 tahun,” ungkap Budi.

    Ditarget selama pameran, jumlah pengunjung bisa mencapai 27 ribu dengan seribu unit rumah terjual. Sementara untuk nominal pembiayaan sebesar Rp100 miliar. Ditambahkan Adib Sofyan, PIC PT RAM Comunication selaku penyelenggara pameran, pihaknya menyiapkan 75 stand diikuti 58 developer dan 9 bank pelaksana serta satu dari Bapetarum.

    Dipilihnya lokasi Ampera Convention Center karena berada di pusat kota Palembang. “Masyarakat mudah menjangkau kawasan BKB dari segala penjuru,” ujarnya.

    Kemarin, pameran tersebut dibuka langsung oleh staf ahli Kemenpera Nyoman Suida, Dirut PPP Budi Hartono, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sumsel Ruslan Bahri, Staf Ahli Pemkot Palembang Sudirman Teguh.

    Hadir Wakil Ketua DPP REI Pusat Ir Murod, Ketua DPD REI Sumsel Ali Syakban, serta para direktur developer dan manager bank-bank pelaksana.



0 comments :

Post a Comment