Sunday, 26 October 2014

Sumsel Sumbang Kemiskinan Nasional

21:51 Posted by Unknown No comments


PALEMBANG – Tingkat kemiskinan di Sumsel masih terbilang tinggi. Per Maret 2014, tercatat ada 13,91 persen penduduk provinsi terkaya kelima di Indonesia ini yang masuk kategori miskin. Padahal, Pemprov pasang target menekan angka kemiskinan 7,5 persen.

“Itu target yang tergolong sulit dicapai dan memerlukan kerja keras untuk dicapai pada 2015. Terbaru, kami mencatat tingkat kemiskinan di Sumsel 13,78 persen dari jumlah penduduk,” kata Kepala Bappeda Sumsel, Yohanes H Toruan. Disampaikannya, pada 2008, kemiskinan di Sumsel 17,73 persen. Lalu, turun menjadi 16,28 persen pada 2009.

Pada 2010, turun kembali 15,47 persen.  Maret 2013, tingkat kemiskinan di Sumsel 14,24 persen. “Tentu saja angka ini masih jauh dari harapan, mengingat target MDG’s untuk angka kemiskinan sebesar 7,5 persen,” jelas Yohanes dalam launching sistem database percepatan MDG’s di Sumsel. Untuk kategori lainnya, berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2010, angka kematian ibu (AKI) di Sumsel 277 per 100 ribu kelahiran hidup.

Angka itu di atas rata-rata nasional 228 per 100 ribu kelahiran hidup dan jauh lebih tinggi dari RAD MDG’s pada 2015 yang hanya 102 per 100 ribu  kelahiran hidup. Untuk sanitasi, Sumsel juga perlu mengejar target MDG’s 2015. Saat ini, rumah tangga dengan sanitasi yang layak baru 50,93 persen. Capaian itu di bawah target 59,02 persen pada periode 2012.

Koordinator Seknas P3BM Bappenas, La Ega mengatakan, sistem database percepatan MDG’s di Sumsel sangat penting. Database itu akan membantu upaya penanggulangan kemiskinan dan bagian  dari planning serta monitoring program Pemprov Sumsel. “Dengan adanya database itu, bisa mendapati  poin ataupun daerah masalah yang membuat angka kemiskinan meningkat,”  tuturnya.

Pemprov telah melakukan penghimpunan database dari masing-masing daerah, 20-23 Oktober lalu. Tahun depan, akan dilakukan pelatihan kepada seluruh SKPD untuk bisa merealisasikan program tersebut. “Dari data yang kami miliki, tingkat kemiskinan nasional lebih kecil dari Sumsel. Ini berarti Sumsel sebagai pemberat nasional. Persentase kemiskinan di Indonesia 11,47 persen, sementara di Sumsel 14,06 persen,” tuturnya.

Wakil Gubernur Sumsel, H Ishak Mekki mengatakan, pihaknya akan mendukung upaya untuk penanggulangan kemiskinan. “Database itu belum semuanya ada. Kita semua haru saling membantu melengkapi datanya dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan di Sumsel,” imbuhnya.


0 comments :

Post a Comment